Fakta Menarik Tentang Prodi Pengembangan Masyarakat Islam

ALASAN MENGAPA HARUS MEMILIH PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

Pengembangan Masyarakat Islam merupakan ilmu sosial terapan yang memadukan kajian keagamaan dan teori sosial. Ilmu ini berguna untuk melakukan pembangunan masyarakat, bertujuan untuk mengatasi masalah sosial, menggali potensi, memberdayakan masyarakat, melakukan perubahan sosial menuju masyarakat yang di cita-citakan. Oleh karena itu ilmu ini identik dengan ilmu intervensi, rekayasa, ataupun transformasi sosial. Prodi ini dapat dikatakan masih cukup muda karena prodi PMI muncul di Indonesia pada tahun 1998 atau pasca reformasi. Sehingga masih banyak orang merasa asing dengan ilmu ini. Namun di wilayah barat, ilmu ini sudah cukup lama dikenal dengan nama Community Development. 

Kajian ilmu ini semakin hari semakin dibutuhkan, karena negara memerlukan ahli yang mampu menyelesaikan masalah sosial yang saat ini seakan-akan tidak pernah selesai. Contohnya seperti kemiskinan, tingkat kriminalitas, dan adanya anak jalanan. Sehingga, prodi PMI memiliki tugas suci untuk mencari alternatif dan ide-ide untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada di Indonesia. 

Lalu, mengapa kita harus memilih prodi Pengembangan Masyarakat Islam?
Prodi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu :
1. Peminat prodi ini masih sedikit sehingga prospek kerja yang akan dilalukan oleh lulusan prodi PMI sangatlah besar, seperti pada kementrian desa, kementrian sosial, dan BKKBN. Pertimbangan ini sangat bermanfaat ketika para lulusan menganalisis peluang kerja setela menamatkan pendidikan
2. Secara akademik, prodi Pengembangan Masyarakat Islam memiliki jenjang akademik sampai strata tiga (S3) dengan gelar doktor. Pertimbangan ini juga tidak kalah penting bagi para lulusan PMI yang memiliki minat untuk menjadi tenaga dosen, karena jenjang keilmuan PMI yang linier sampai pada tingkat doktor.

Nah, berikut merupakan prospek kerja yang bisa dilakukan oleh lulusan prodi Pengembangan Masyarakat Islam :
1. Pendamping program sosial, perencana, penggerak, dan advokasi sosial.
2. Tenaga ahli program pendamping dana PKH pekerja sosial pada kementrian sosial dan dinas sosial provinsi/kabupaten/kota.
3. Pengamat dan peneliti kebijakan sosial.
4. Pemikir bidang akademisi program pembangunan pedesaan.
5. Tenaga ahli dan fasilitator program pembangunan partisipatif pedesaan.
6. Motivator pengembanagan sumber daya manusia
7. Tenaga ahli pada program sarjana
8. Pendampingan pembangunan desa
9. Tenaga pemberdaya pendamping dana desa pada lowongan kerja program kementrian desa
10. Tenaga ahli perencana pembangunan desa/badan lembaga permusyawaratan desa, dan masih banyak lagi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELATIHAN KEFASILITATORAN DASAR 2022

PUISI " DIMANAKAH INDONESIAKU YANG DULU"

Opini; "Mundur dan Segera Bangkit"