PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS SEBAGAI PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


 

Sabtu (16/07), mahasiswa program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) angkatan tahun 2020 melakukan pengabdian Teknologi Tepat Guna (TTG), setelah menyelenggarakan pameran pada 14-15 Juni 2022. Pengabdian ini dilakukan di RW 03, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya.

Acara ini dihadiri oleh ketua Pimpinan Anak cabang dari IPNU IPPNU, dosen UINSA dari prodi PMI dan peserta dari IPNU IPPNU serta karang taruna Manyar Sabrangan. Tujuan pada acara kali ini adalah menambah wawasan bagi semua yang hadir. Lebih tepatnya remaja-remaja agar mereka dapat produktif dan mencintai lingkungan. Sasaran acara ini adalah remaja RW 03, Manyar Sabrangan, anggota IPNU IPPNU dan karang taruna Manyar Sabrangan.

Pembukaan diawali dengan pembekalan materi oleh bu Vera Arida dengan tema eco enzym yang membahas manfaat dan kegunaan di kehidupan sehari hari, kemudian dilanjut oleh bu Nihlatul Falasifah membahas tentang Teknologi Tepat Guna.

 

 

Praktik pembuatan kompos dipimpin oleh mas Alifian dan mas Imam, mahasiswa prodi PMI angkatan tahun 2020. Pada pembuatan kompos ini membuat dua contoh kompos, yaitu dari daun kering dan sampah basah. Bahan utama pembuatan kompos yang digunakan adalah daun atau sampah organik yang dipotong baik dari sayuran, buah-buahan, dan daun kering agar sampah tersebut mudah terdekomposisi. Setelah itu siram dengan air gula merah hingga merata disegala sisi, kemudian dikasih nasi basi dan diaduk. Setelah diaduk ditutup dengan plastik dan karet ban dalam, lalu disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Untuk pemeliharaan kompos tersebut akan di proses dalam waktu satu minggu sekali untuk pengecekan dan pengadukan agar kompos dapat berhasil sempurna.

Dengan adanya acara ini diharapkan para remaja khususnya di RW 3 Manyar Sabrangan, Kota Surabaya “melek” terhadap lingkungan terutama masalah sampah. Pembuatan kompos ini menjadi sebuah jawaban untuk mengatasi sampah organik yang berserakan dan menimbulkan bau busuk, jadi dari pada dibuang lebih baik diolah agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Semoga para peserta pelatihan dapat secara aktif mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian ini dan dapat mempraktikkan pembuatan pupuk kompos di rumah masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELATIHAN KEFASILITATORAN DASAR 2022

PUISI " DIMANAKAH INDONESIAKU YANG DULU"

Opini; "Mundur dan Segera Bangkit"